Rabu, 01 Februari 2012

makanan yang dimakan semakin lapar...^_~

1. Permen Karet
Permen karet menstimulasi cairan gastric (cairan pada lambung) dan memproduksi lebih banyak saliva. Saliva atau air liur yang keluar selama Anda mengunyah permen karet akan turun ke perut, 'memanipulasi' perut untuk 'berpikir' kalau akan ada lagi makanan untuk dicerna. Akibatnya, Anda pun akan merasa lebih lapar.

2. Soda Diet
Beberapa studi membuktikan bahwa soda diet justru membuat Anda semakin lapar. Menurut Sharon Fowler, peneliti obesitas di UT Health Science Center, San Diego, pemanis buatan pada soda diet punya efek memicu selera makan. Tapi tidak seperti gula alami, gula buatan tidak bisa mengenyangkan sehingga Anda pun ingin makan lebih banyak lagi untuk memuaskan rasa lapar itu.

3. Sirup Jagung Tinggi Fruktosa
Sirup jagung yang tinggi kandungan fruktosa, bisa mengganggu metabolisme tubuh sehingga akan sulit menahan hasrat makan. Kenapa bisa begitu? Sirup jagung tinggi fruktosa bisa memperlambat sekresi leptin pada tubuh. Leptin merupakan hormon penting yang 'memberitahu' kapan Anda merasa kenyang dan harus berhenti makan.

4. Pastry dan Roti
Kue/pastry dan roti memang memiliki rasa yang sangat lezat, tapi tidak cukup mengenyangkan untuk waktu yang lama. Penyebabnya, karena sebagian besar bahan pembuat kue dan roti adalah gula pasir dan tepung terigu yang sedikit mengandung serat dan nutrisi. Setelah memakannya, mungkin Anda akan merasa sangat kenyang. Tapi hanya sebentar saja, Anda akan merasa lebih lapar dari sebelumnya. Jika ingin makan roti atau kue, pilih yang terbuat dari gandum utuh karena lebih kaya serat dan mengandung karbohidrat kompleks yang bisa membuat perut kenyang lebih lama.

perawat yang baik hati

seorang perawat identik dengan ketulusan mencurahkan kasih sayang bagi kesembuhan seseorang. Itulah sebabnya ia disebut sebagai si yang merawat. Karena identik dengan mencurahkan kasihsayang maka wanita mendominasi profesi ini... hmmmhhh...mungkin karena wanita adalah salah satu icon kelembutan dari ciptaan Tuhan.
Lalu bagaimana perawat harus memainkan perannya ditengah tuntutan profesionalitas antara pekerjaan dan sisi manusiawi-nya. Zaman sekarang segala sesuatu adalah rupiah, di dunia kesehatan banyak pasien yang tidak memiliki rupiah itu menjerit butuh perawatan untuk kesembuhan penyakitnya dan banyak pula dokter bahkan perawat yang saking profesionalnya menjadi enggan melirik pasien dengan rupiah yang kecil. Sementara publik juga mengenal profesi dunia kedokteran adalah profesi yang mulia,lalu dimanakah sisi mulia itu...? So, masih adakah perawat yang benar-benar mulia dan baik hati..????